Hampir sudah dilupakan oleh sebagian umat Islam hari-hari besar yang mempunyai moment-moment penting dalam mengukir sejarah kejayaan Islam. Umat Islam di Indonesia dan sebagian besar di seluruh dunia lebih faham dengan penanggalan Masehi dari pada penanggalan Hijriyah. Kita secara tidak sadar lebih kenal dengan hari-hari besar dalam penanggalan Masehi seperti kapan momen tahun baru berlangsung, persiapan jauh hari di acara valentine day, ulang tahunnya, hari natal dan hari nasional tanggal-tanggalnya sudah hafal di luar kepala oleh anak-anak sekolah. Beda halnya dengan penanggalan tahun hijriyyah, system kalender umat islam, Kalau kita di tanya sejak kapan tahun Hijriyah dimulai, apa urutan-urutan bulan dalam hijriyah, dan sekarang kita memasuki tahun keberapa dalam hijriyah, dan tanggal berapa, bulan apa dan tahun berapa kita lahir dalam penanggalan Islam saya yakin masih banyak dari kita-kita yang belum tahu dan belum terbiasa dengan penanggalan hijriyah.
Pada tanggal 12 rabbiul awal atau di Indonesia lebih dikenal dengan bulan Mulud, di tanggal itulah ada hari yang bersejarah dimana lahirnya seorang bayi yang telah tertulis di Lauhil Mahfudz cikal bakal seorang Nabi, 570 Masehi, bertepatan dengan tahun gajah. Lahirnya Makhluk pilihan Allah SWT ke muka bumi sebagai pembawa risalah terakhir bagi seluruh umat tanpa terkecuali, pembawa berita gembira dan duka, pemberi syafaat bagi umatnya di yaumul akhir, sosok teladan bagi seluruh manusia, soko guru dunia, pemimpin di keluarga, hakim dalam memutuskan perkara, Murabbi dalam membimbing shahabat dan umatnya, pemimpin Negara, panglima dalam perang, dan imam dalam shalat, itulah Rasulullah SAW, namanya dikenang sepanjang zaman oleh umat Islam diseluruh dunia, dari kalangan tua, muda sampai anak-anak sekolah dan pra-sekolah sudah diajarkan untuk mengenal dan mencintai Rasulullah SAW. Dikenal bukan karena semata-mata kepiawaiannya dalam memimpin, bukan karena kesuksesannya dalam mengatur siasat berperang, bukan karena ketajaman analisa politiknya seperti yang dituduhkan kaum orientalis dan misionaris. Tapi beliau diutus oleh Allah SWT sebagai pribadi pilihan seorang rasul, ucapannya bukan dari hawa nafsunya, tapi wahyu dari Allah SWT, kesuksesannya dalam memimpin bukan karena kecerdasan, bakat atau talent atau warisan dari kakeknya Abdul Muthalib, tapi karena seorang Rasul yang dibimbing oleh malaikat jibril melalui perantaraan wahyu, tulisan-tulisan Al-Qur’an yang begitu indah bukan beliau pandai bersyair, tapi itu firman Allah SWT, ramalan-ramalan dalam Al-Qur’an tentang masa depan, bukan ulasan-ulasan politik beliau tapi firman Allah SWT.
Di bulan rabiul awal ini kita jadikan wasilah, muntalaq, untuk mengaji ulang sampai sejauh mana kecintaan kita kepada Rasulullah, sebagaimana beliau sangat cintanya kepada umat, apakah kecintaan kepada harta benda, kedudukan, jabatan, anak-keluarga, hawa nafsu dan dunia telah mengalahkan kecintaan kita kepada Allah dan Rasul-Nya? Apa bukti kecintaan kita kepada Rasulullah, apakah kita rela dan ridho melaksanakan segala apa yang diperintahkan oleh yang kita cintai,Allah dan Rasul-Nya, dan meninggalkan apa-apa yang dilarang Allah dan Rasul-Nya. Di bulan rabiul awal ini, jangan dijadikan sarana untuk melakukan bid’ah, tapi jadi perantara untuk mengkaji ulang lebih dalam tentang Al Qur’anul Karim, Hadist Nabi As Syarif, dan Shirah Nabawiyah Mutaharah.Dengan Keikhlasan kita beribadah dan beritiba’ kepada rasul, mudah-mudahan kita mendapatkan syafaatnya, dikumpulkan dengan orang yang kita cintai dan rindui rasulullah SAW di Jannatul firdausil ‘Ala. Amin ya rabbal alamin.
Pada tanggal 12 rabbiul awal atau di Indonesia lebih dikenal dengan bulan Mulud, di tanggal itulah ada hari yang bersejarah dimana lahirnya seorang bayi yang telah tertulis di Lauhil Mahfudz cikal bakal seorang Nabi, 570 Masehi, bertepatan dengan tahun gajah. Lahirnya Makhluk pilihan Allah SWT ke muka bumi sebagai pembawa risalah terakhir bagi seluruh umat tanpa terkecuali, pembawa berita gembira dan duka, pemberi syafaat bagi umatnya di yaumul akhir, sosok teladan bagi seluruh manusia, soko guru dunia, pemimpin di keluarga, hakim dalam memutuskan perkara, Murabbi dalam membimbing shahabat dan umatnya, pemimpin Negara, panglima dalam perang, dan imam dalam shalat, itulah Rasulullah SAW, namanya dikenang sepanjang zaman oleh umat Islam diseluruh dunia, dari kalangan tua, muda sampai anak-anak sekolah dan pra-sekolah sudah diajarkan untuk mengenal dan mencintai Rasulullah SAW. Dikenal bukan karena semata-mata kepiawaiannya dalam memimpin, bukan karena kesuksesannya dalam mengatur siasat berperang, bukan karena ketajaman analisa politiknya seperti yang dituduhkan kaum orientalis dan misionaris. Tapi beliau diutus oleh Allah SWT sebagai pribadi pilihan seorang rasul, ucapannya bukan dari hawa nafsunya, tapi wahyu dari Allah SWT, kesuksesannya dalam memimpin bukan karena kecerdasan, bakat atau talent atau warisan dari kakeknya Abdul Muthalib, tapi karena seorang Rasul yang dibimbing oleh malaikat jibril melalui perantaraan wahyu, tulisan-tulisan Al-Qur’an yang begitu indah bukan beliau pandai bersyair, tapi itu firman Allah SWT, ramalan-ramalan dalam Al-Qur’an tentang masa depan, bukan ulasan-ulasan politik beliau tapi firman Allah SWT.
Di bulan rabiul awal ini kita jadikan wasilah, muntalaq, untuk mengaji ulang sampai sejauh mana kecintaan kita kepada Rasulullah, sebagaimana beliau sangat cintanya kepada umat, apakah kecintaan kepada harta benda, kedudukan, jabatan, anak-keluarga, hawa nafsu dan dunia telah mengalahkan kecintaan kita kepada Allah dan Rasul-Nya? Apa bukti kecintaan kita kepada Rasulullah, apakah kita rela dan ridho melaksanakan segala apa yang diperintahkan oleh yang kita cintai,Allah dan Rasul-Nya, dan meninggalkan apa-apa yang dilarang Allah dan Rasul-Nya. Di bulan rabiul awal ini, jangan dijadikan sarana untuk melakukan bid’ah, tapi jadi perantara untuk mengkaji ulang lebih dalam tentang Al Qur’anul Karim, Hadist Nabi As Syarif, dan Shirah Nabawiyah Mutaharah.Dengan Keikhlasan kita beribadah dan beritiba’ kepada rasul, mudah-mudahan kita mendapatkan syafaatnya, dikumpulkan dengan orang yang kita cintai dan rindui rasulullah SAW di Jannatul firdausil ‘Ala. Amin ya rabbal alamin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar